Jumat, 18 Juli 2014

Step 3 : Menentukan tempat pernikahan

Pergerakan pertama yang dilakukan setelah tau jumlah undangan dan fix tanggal pernikahan adalah menentukan tempat pelaksanaan pesta pernikahan. Kenapa harus buru-buru? karena belum tentu gedung yang kita incar itu kosong sesuai tanggal tanggal yang kita mau. Bahkan nih ya, rata-rata booking tempat itu setahun atau 6 bulan sebelum hari H. Lah saya 3 bulan kurang sebelum hari H aja. Mengingat antusias masyarakat banyak yang ingin menikah pada bulan Oktober sangat banyak jadinya buru-buru deh nyari gedung.

Saya ngincer gedung yang masih deket-deket dari rumah sih ga ampe nyari ke Kota Bandung. Alasannya biar deket aja gitu. Rumah saya di Dayeuhkolot, ada di Bandung coret alias Kab.Bandung. Nah ada 5 gedung inceran yang bisa dijadiin alternatif tempat pernikahan sekitar Dayeuhkolot. 

1. Gedung PT. Inti 
Gedung di PT.Inti yang biasa disewakan untuk pernikahan itu ada 2. Yang satu berada di PT.Inti pusat yang lokasinya di Jl. Moh Toha pas perempatan BKR disitu gedungnya bagus dan besar dengan harga sewa kurang lebih 10jt (info dari satpam). Yang satu lagi gedung PT.Inti Jl.Moh Toha yang depannya PT.Ceres. harga sewanya 3,5 jt (info dari stpam juga). Saya hanya mendatangi gedung yang di depan PT.Ceres saja sih Sempet saya foto tapi cuma tersisa dua sisanya gatau kemana. ini dia penampakan dalam gedungnya

 Gedung bagian dalam area depan

Gedung bagian dalam area belakang

setelah liat-liat isi nya, kondisi gedungnya, dll dll dll dll saya ga memilih gedung ini walaupun sebenernya enak sih deket sama mesjid. huhuhu

2. Gedung Balai Besar Selulosa
Lokasinya di Jl. Raya Dayeuhkolot, gatau nomor berapa. pokonya sejajaran dengan pabrik-pabrik juga.  Enaknya disini dekat dari masjid, dilalui kendaraan umum, dekat dari tol moh.toha, deket dari rumah, gedungnya baru di cat. Cuman sayang udah 2 tahun ini sudah ga disewakan lagi untuk pernikahan krena katanya gaboleh :(. Tetangga saya dari dulu kalo ada yang hajatan biasanya di gedung ini. Saya gapunya fotonya sory...

3. Gedung Wisma Guna
Entah apa namanya, dan alamat persisnya apa. yang pasti gedung ini ada di Baleendah dekat dengan gedung juang, dekat ponpes Al-ihsan. setelah liat kondisi gedungnya saya juga kurang srek karena seperti tidak terawat huhuhuu :(. Padahal menurut saya kalo gedungnya dirawat lagi bagus loooh.

4. Gedung PDIP Baleendah
Ini lokasinya dekat dengan pengadilan. Gedungnya tidak terlalu besar tapi terawat dengan baik, disebelahnya ada mesjid kecil. harga sewa sekitar 4,5 juta an. yah bisa lah ini jadi opsi tapi mau hunting dulu yang lain barangkali ada yang cucok.

5. Rumah Bali
Nah terakhir nyurvei kesini saya langsung pengen deh. Konsepnya bukan gedung tapi rumah antik dengan ornamen bali. Tadinya rumah ini adalah rumah tinggal namun yang empunya menyewakan rumah ini untuk pesta. keliling keliling didalamnya saya emang suka siih. Udah gitu minggu lalu sempet dateng ke nikahan sobat SMA yang pake tempatt ini emang enakeun gitu. Pas lah buat jumlah tamu saya yang ngga banyak. Dan setelah googling juga ada si teteh ini yang pake rumah bali ini untuk menikah. Fix deh sewa Rumah Bali ini. Lokasinya sebelahan ama PLN Baleendah, masih deketan ama gedung PDIP. Ini penampakan gedungnya saat saya survey sama cami.



Kamis, 17 Juli 2014

Step 2 : Menentukan tanggal pernikahan

Setelah melalui berbagai macam musyawarah, Alhamdulilah tanggal pernikahan sudah fix didapat. Bagi saya sendiri hari apapun ga jadi masalah (senin s/d minggu) karena setiap hari itu adalah baik apalagi niat kami yang baik untuk menikah dan sah secara agama serta hukum. 

Keluarga saya masih menganut sistem adat perhitungan hari baik. Saya sih ga ngerti. Pokonya menurut saya setiap hari itu baik. Saya lahir hari Minggu, cami lahir hari Jumat. Kata sesepuh katanya harus sesuai hari lahir kami. Jadi ya kalo ga hari Minggu berarti hari Jumat. 

Yang menjadi pertimbangan bagi saya dan keluarga, jika pernikahan dilangsungkan pada hari Sabtu / Minggu maka jumlah tamu yang hadir tidak dapat dipastikan. Berhubung saya dan Mamah ada dilingkungan kerja PNS jadi biasanya kalo ada undangan Sabtu / Minggu mereka akan hadir pada hari jumat ke kediaman CPW. Nah untuk hal seperti ini agak membuat budget membengkak karena harus menyiapkan catering dirumah, dekor rumah, dll dll dll. Ya sudah jadinya diputuskan kalo pelaksanaan pernikahan pada hari kerja saja supaya pada hadir dan dirumah juga ga repot karena harus "hajat 2x" istilahnya.

Berarti jadinya hari Jumat dong? iya hari Jumat. Saya menuruti apa kata keluarga saja karena menghormati. Alhamdulilah dari keluarga cami juga tidak keberatan. Walaupun banyak yang aneh sih karena waktunya pendek (mungkin karena dipotong waktu jumatan). Tapi menurut saya ngga pendek kok toh walaupun bukan hari jumat kita juga harus menunaikan ibadah solat dzuhur kan? ya sambil istirahat aja gitu.

Sudah fix hari Jumat di bulan Oktober karena cami & keluarganya minta bulan Rayagung / Dzulhijjah. Alhamdulilah... kurrang dari 80 harian lagi niiiih dari sekarang. ngebuuuuuuuuuutttttttttttt.....






Step 1 : Menghitung estimasi biaya pernikahan

Ini hal yang paling teramat penting nih "pernikahan ga akan bisa terlaksana kalo ga ada biaya". Kata siapa gabisa? kata saya kan barusan :-P . Bahkan melangsungkan pernikahan sesederhana mungkin pun kita butuh biaya untuk membayar administrasinya kan, iya kan?. Saya dulu berencana pengen nikah tamasya (untuk penjelasannya klik aja link tadi) aja supaya hemat, tapi kayaknya mamah & calon mertua juga kurang mendukung heuheu. 

Macam-macam konsep pelaksanaan pernikahan akan menentukan besarnya biaya yang kita keluarkan nanti. Berhubung keluarga saya dan keluarga cami menginginkan pesta pernikahan seperti pada umumnya yang terjadi di masyarakat yah jadinya biaya juga jadi harus diperhitungkan secermat mungkin,. kalau bisa bikin pesta pernikahan yang pantas dengan dana seminim mungkin (siapa juga yang gamau ya??).

Untuk dapat menentukan berapa jumlah biaya yang diperlukan yang pertama kita harus Up To Date nih tentang segala sesuatu yang kita butuhkan serta perkiraan biayanya saat ini. Jangan malas untuk mencari tahu ya!! saya juga jadi sering googling, tanya sana sini supaya dapet informasi sejelas mungkin.

Apa saja yang harus kita perhitungkan sebagai CPW (Calon Pengantin Wanita) ?? cekidot.... (sekali lagi saya ingatkan ini versi saya ya, capeng lain mungkin punya perhitungan yang berbeda :-) )

1. Hitung berapa "JUMLAH ORANG" yang akan hadir : Dalam hal ini saya lebih menghitung jumlah orang perkepala / pernama. Karena dengan begini lebih jelas kapasistas gedung yang dibutuhkan seberapa besar, proporsi catering yang kita butuhkan berapa banyak, jumlah undangan yang dicetak berapa banyak, suvenir yang dibutuhkan berapa banyak. Saya tidak menghitung berdasarkan undangan karena biasanya perhitungan tamu yang hadir hanya berdasarkan jumlah undangan x 2 (estimasi setiap undangan membawa pasangannya). Padahal undangan yang saya cetak tidak banyak. Berhubung untuk "kelompok" tertentu (misalnya masing-masing bidang di kantor, organisasi, dll) diberi 1 undangan saja untuk semua. Jangan lupa jumlah orang yang hadir ini selalu komunikasikan bersama cami karena tamu yang diundang gak hanya dari pihak perempuan saja kan.

2. Estimasi biaya sewa gedung untuk pesta pernikahan : Bagi saya yang memiliki rumah sempit, di jalan yang sempit sangat tidak memungkinkan untuk melaksanakan pernikahan dirumah. Maka dari itu ini jadi point nomor 2 bagi saya untuk mencari tahu berapa kira-kira kisaran harga sewa gedung di Bandung?. Silakan di googling sendiri karena harga sewa tempat resepsi di bandung tahun 2014 bervariasi mulai dari 3,5 jt sampai belasan juta sesuai dengan besarnya luas gedung, tempat strategis dan fasilitas lain yang kita dapatkan.

3.  Estimasi biaya catering : Catering merupakan hal yang sangat krusial dalam sebuah pesta pernikahan. Jangan sampai catering ini kurang jumlahnya. Malu dong kalau sampai tamu tidak terjamu oleh kita yang mengundang mereka. Padahal mereka sudah menyempatkan diri untuk datang (mungkin jauh-jauh pula tempatnya) dan mendoakan kita di hari pernikahan tapi kita tidak bisa menjamu tamu. Ahhh jangan sampai. Banyak vendor catering di Bandung dari mulai yang paling murah sampai yang paling mahal juga ada. Kuncinyya rajin-rajin googling lagi deh hehe. sering baca review dari blog orang-orang. Lebih baik lagi kalau kita bisa mencicipi rasa / test food catering yang kita mau.

4. Estimasi biaya paket pernikahan & W.O : Naaaah ini nih yang bikin puyeng. Saya bilang paket pernikahan karena saya maunya untuk pengurusan dekor, makeup, baju, hiburan, fotografi, dll dll dll... di urus di satu tempat saja. Loh kenapa ga pisah-pisah aja pake vendor yang udah bagus-bagus reviewnya??? pengennya sih gituuu. Tapi berhubung waktu menuju pernikahan hanya 3 bulan dari waktu lamaran, saya dan cami sibuk kerja, budget untuk menikah juga terbatas jadinya ambil paketan aja supaya lebih murah dan ga ribet. Alhamdulilah sekarang di Bandung banyak banget yang nawarin berbagai macam paket nikah dan bisa disesuaikan dengan budget kita kok.

5. Estimasi biaya "printilan" : Hehehe saya bilang printilan karena bentuknya kecil-kecil tapi kita butuhin dan biaya yang dikeluarkan juga lumayan. Misalnya biaya untuk mencetak undangan, biaya membeli souvenir pernikahan, biaya untuk hidangan, dll dll dll dll. Disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan tentunya. Jangan sampai kurang atau kelebihan.

6. Estimasi biaya lain-lain : Untuk saya yang di keluarganya belum ada pengalaman menikahkan anak, maka masih banyak hal-hal diluar dugaan yang mungkin kita butukan. jadi ya disiapkan aja dana darurat untuk menghindari hal-hal yang kekurangan ini itunya.


Sedangkan untuk cami alias CPP (Calon Pengantin Pria) saya, disiapkan estimasi biaya dengan gambaran sebagai berikut :

1. Estimasi Sumbangan biaya ke pihak perempuan : Nah dalam hal ini disesuaikan saja. Berhubung saat lamaran kedua orang tua sudah mengungkapkan bahwa pelaksanaan pernikahan ini ditanggung bersama ya jadinya dari keluarga cami juga nyumbang biaya. Biaya ini jangan sampai memberatkan loh ya, semampunya saja jangan maksain.

2. Biaya untuk mas kawin / mahar dan seserahan : Nah ini sih saya juga ga minta pengen mas kawin apa dan segimana. Se ikhlasnya cami mau ngasih apa. Untuk seserahan sih disesuaikan dengan apa saja yang sekiranya bakalan saya pake nanti dan bermanfaat. Jangan sampai jadi Mubah "kata ibu camer" hihihiw. Biar cami ga pusing lebih baik kita tentuin dulu barang-barang yang kita mau untuk dijadikan seserahan tapi inget jangan over budget ya. Tahu diri aja, sepantasnya :-)

3. Biaya pengurusan KUA : Untuk biaya-biaya yang berhubungan dengan KUA itu jadi urusan cami. Selain karena memang cami yang ngajak nikah hehehe... umumnya juga memang jadi tanggung jawab dari pihak CPP yang membiayai KUA ini "kata mamah & keluarga yang lain".

4. Biaya transport rombongan : Biasanya kan kalau mau akad nikah suka membawa rombongan keluarga dan tetangga tetangga. Selain itu karena cami dari luar kota jadi biaya ini juga harus diperhitungkan.

5. Biaya lain-lain : ----- Menyusul ya kalo ada lagi ------

Rabu, 16 Juli 2014

WeddPrep... alias persiapan pernikahan

Rabu, 16 Juli 2014
Jam 19.36 WIB


Saat orang lain pada tarawih di mesjid, saya malah tiduran aja karena sakit maag. Daripada bete dan geje saya posting aja deh lanjutan tentang persiapan pernikahan versi saya. Setelah resmi dilamar langkah selanjutnya pastilah mempersiapkan pesta pernikahan. Apa saja sih yang harus dipersiapkan? cekidot yee (inget ya ini versi saya secara singkat, calon pengantin lain mungkin punya step yang berbeda :-) )

*Step 1       : Menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pernikahan
*Step 2       : Menentukan tanggal pernikahan
*Step 3       : Menentukan tempat berlangsungnya pernikahan
*Step 4       : Menentukan tema pernikahan
*Step 5       : Menentukan vendor & W.O
*Step 6       : ---- menyusul-----


Saya buat bahasannya satu-satu ah..... :-)

Selasa, 15 Juli 2014

Cerita Dilamar & Lamaran (Konyooool Beuuud)

Celotehan : 15 Juli 2014
Bulan ke 25 bersama si "cami (calon suami)"
Jam 06.30 WIB


Nah karna post sebelumnya saya dah bilang mau celoteh tentang persiapan nikah, maka dari itu mulai dari proses saya dilamar aja deh #eeeaaa suuiiiit suwiw (blushing). 

Pertengahan s/d akhir tahun 2013 : Saya punya keinginan buat nikah. Alasannnya saya sama aa menjalani hubungan LDR, kepengennya deketan aja gitu biar ga jauh-jauhan lagi huwahahaha. Terus kita tuh seneng banget main, pengen jalan-jalan bareng tapi saya ga diijinin kalo pergi main jauh-jauh itu sama ortu makannya pengen nikah supaya bisa main bareng & ada yang jagain wkwkwk. Tapi kondisinya saat ini Aa nya belom siap. oke deeeehhh... skip skip.


Maret s/d Mei 2014 :  Mulai nih Aa nyekil-nyekil dan nyerempet-nyerempet ke pembahasan nikah. nampaknya makin nambah hari makin ngebet pengen nikah. Saya nya yang belom siap nih. Gatau kenapa deh. Sampe pada akhirnya dipaksa buat ngomong ke ortu kalo saya mau diajak nikah (proses sebulan lebih sampe bisa ngomong dengan muka memerah karena malu). Ya Ortu ga banyak komen yang penting saya dah bilang kalo aa mau ngelamar. Oke skip skip lagi...


7 Juni 2014 : Ini hari yang saya tunggu-tunggu. Aa bilang mau ke Bandung, mau ngomong ke ortu saya secara langsung tentang niatan baiknya ngajak saya menikah. For the first time deh saya liat aa se gentle dan se cute itu hahaha. Moment yang ga akan terlupakan mudah-mudahan (karena saya pelupa). Gimana sih "cara mengungkapkan keinginan menikahi anak perempuannya kepada orangtua" (buset panjang bener yah) haha. Kami sampai bingung mau ngomong apa dan nunggu saat yang tepat buat ngomong. Secara Mamah saya tidur mulu depan TV, Bapa saya bolak-balik masuk dan keluar rumah ngurusin ayam sama burung-burung peliharaan wkwkwk. Akhirnya sambil ngisi waktu kita nge-googling deh tentang clue "cara berbicara pada orangtua saat meminang , kata-kata berbicara pada orangtua untuk melamar, dst.... dst... dst... hahahaha". Ga ada lah yang masuk di otak sama sekali. Yauwis Aa bilang mengalir aja deh ngobrolnya ntar . 

Akhirnya saat yang dinanti tiba. Kondisinya bapa lagi diluar rumah. Mamah lagi tiduran depan TV. saya dorong-dorongan ama Aa buat nentuin siapa yang mau ngomong duluan (kayak anak kecil banget). Akhirnya dengan mengambil nafas panjang, badan ditegapkan, suara di gagahkan ci Aa dengan gentlenya nyamperin mamah saya yang lagi nonton TV...
kurang lebihnya begini *versi bahasa sunda sesuai aslinya:

AA : duduk di sofa depan TV kemudian berkata "Bu abdi bade nyarios, Abdi teh ......" (belom beres ngomong)
Mamah : Bangkit dari posisi tidurannya kemudian "Aduh hayu atuh di payun we nyariosna"
Saya : Daritadi duduk aja di ruang tamu sambil jadi tim hura-hura penyemangat semacam cheerleasers sambil senyum-senyum lebar.

Ketika saya, mamah dan aa dah ngumpul di ruang tamu

Mamah : "Aya naon ki, kumaha kumaha...? "
AA : " Bu... Abdi teh pan tos lami kenal sareng Dewi, abdi gaduh niatan bade ngajak nikah Dewi. Insyaalloh keluarga bade pada silaturahmi kadieu" dengan suara gugup dan pose tegang, Haha....
Saya : (senyam-senyum lebar)
Mamah : "Oh kitu, Alhamdulillah atuh Ibu mah atoh pami kitu mah. Bade iraha keluarga ka Bandung na..... bla.... bla... bla...." ( panjang banget jadi disingkat aja ya)
Aa : " Insyalloh sateuacan bulan puasa"
Mamah : (Lanjut ngobrol...)
Aa : (Lanjut Ngobrol)
Saya : (senyam senyum lebar ampe gigi garing)
Mamah : (ngobrol lagi)
Aa : (Ngobrol dengan sumringah)
Saya : (senyam-senyum lebar lagi dan lagi ampe pegel pipi)

Akhirnya Bapa Dateng, terus berdiskusi lah antara mamah, bapa, aa. Saya cuma nonton aja hahahaha *Ketawa lepas.
Oke deh skip skip....


15 Juni 2014 : Hari Istimewa. Alhamdulilah hari yang dinanti telah tiba. Selain karena hari ini bertepatan pas 2 tahunnya saya dan aa bersama, terus hari ini rencananya keluarga Aa dari Tasik mau pada silaturahmi kerumah. Ternyata yah, jarak dari aa ngomong ke ortu saya sampe ke ortunya dateng kerumah itu cuman seminggu. Keliatan banget kan ngebet pengen nikahnya hahahaha dasarrrr. 
Acara hari ini sangat sederhana dan simpel. Dengan durasi hanya 2,5 jam saja udah beres. Walau sempat ketar ketir karena keluarga Aa dateng kepagian sementara saya baru beres mandi, mamah lagi di pasar belanja makanan dan makanan berat belom mateng tapi Alhamdulilah lancarrrrr hohoho.

Apa aja sih rangkaian acara lamarannya, kalo saya sih gini :
08.30 : Keluarga Aa dateng (sambil ngasih bingkisan oleh-oleh)
08.30 - 09.00 : ngobrol basa basi + nyemil2
09.00 - 10.30 : 
- pembukaan dari pihak keluarga perempuan sekaligus menanyakan maksud kedatangan keluarga laki-laki
- penyampaian maksud dan tujuan (kayak laporan praktikum aja :p ) dari pihak keluarga laki-laki
- Penerimaan maksud dan tujuan oleh pihak perempuan
- Ngobrol sana sini tentang pernikahan
- Pemasangan cincin (tanda pengikat bahwa saya sudah dipinang)oleh Calon Ibu mertua kepada perempuan yang dipinang/ dilamar #cieeee
- Doa
- Makan bersama
- Keluarga Aa pamitan pulang + dikasih oleh-oleh dari keluarga saya

Hahaha, simpel banget kan. Saking simpelnya ga ada seorang pun dari kami yang inget buat mengabadikan momen ini. Yups, ga ada foto sama sekali :( huhuhu. Tapi gapapa deh walaupun Super Kilat Expess ini mah. Tapi sekali lagi Alhamdulilah berjalan lancar semuanya. 



NB : Aa ganti status jadi cami hahaha (calon suami) :)








I'm the Bride to be... :*

Selasa 15 Juli 2014
Habis sahur 17 Ramadhan 1435 H

Assalamualaikum,

Wow, lama banget deh ga ngeblog. Alhamdulilah sekarang saya lagi sibuk nyiapin acara penikahan saya. Nikah? iya NIKAH. Amazing banget karena ga pernah nyangka akan dipinang secepat ini. Sejujurnya saya sama Aa tak berencana akan menikah pada saat hari, tanggal atau tahun kapan. Yang jelas selama kami menjalani hubungan dekat ini kami berencana memang ingin menikah "pada waktunya ketika sudah siap", dan ternyata maksud "pada waktunya" itu adalah di tahun ini, beberapa bulan lagi, beberaha hari lagi hahahahaha.... 

Saat dipinang pun ga banyak bertele-tele sih, set set set beres dah. Tapi syukur Alhamdulillah masing-masing pihak orangtua merestui keinginan kami untuk menikah dalam waktu dekat ini. Well, Insyaalloh tar mau berceloteh ah tentang persiapan pernikahan kami. Semangat!!! I'm the Bride to Be...